Ramadhan adalah bulan penuh berkah di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga memperbanyak membaca kitab suci menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Seorang Muslim yang menjalankan puasa dengan ikhlas dan mengisi harinya dengan membaca serta memahami Al-Qur’an akan mendapatkan keutamaan luar biasa, sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai riwayat.
Mengapa membaca kitab suci menjadi begitu istimewa saat berpuasa? Bayangkan seseorang yang menahan haus dan lapar, lalu mengisi waktunya dengan ayat-ayat Allah. Bukankah itu menunjukkan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya? Inilah momen di mana hati lebih tenang, pikiran lebih jernih, dan keberkahan semakin terasa.
Keutamaan Membaca Al-Qur’an Saat Berpuasa Ramadhan
Dalam kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah, disebutkan bahwa salah satu amalan terbaik di bulan Ramadhan adalah membaca Al-Qur’an. Rasulullah ﷺ sendiri mencontohkan bahwa beliau memperbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur’an di bulan suci ini. Bahkan, malaikat Jibril turun setiap tahun untuk mengulang bacaan Al-Qur’an bersama beliau.
Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Al-Qur’an, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat.” (HR. Tirmidzi)
Jika dalam keadaan biasa membaca Al-Qur’an saja sudah mendatangkan pahala berlipat, maka di bulan Ramadhan, di saat kita berpuasa, pahala tersebut semakin bertambah berkali-kali lipat.
Sejarah juga mencatat bagaimana para sahabat dan ulama terdahulu menghidupkan Ramadhan dengan membaca Al-Qur’an. Imam Syafi’i, misalnya, dikisahkan mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 60 kali dalam bulan Ramadhan. Ini menunjukkan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak tilawah.
Kaitan Puasa dengan Kebersihan Hati
Selain meningkatkan pahala, membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan juga memiliki dampak spiritual yang luar biasa. Ketika seseorang berpuasa, ia menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasanya, baik secara fisik maupun batin. Ini menciptakan kondisi di mana hati menjadi lebih bersih dan lebih mudah menerima hidayah dari Allah.
Al-Qur’an sendiri diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, sebagaimana firman Allah:
“Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Saat berpuasa, seseorang lebih mampu menahan hawa nafsu dan menghindari maksiat. Membaca Al-Qur’an dalam keadaan seperti ini akan lebih mudah menyentuh hati dan meresap ke dalam jiwa. Itulah sebabnya banyak orang merasakan ketenangan luar biasa ketika membaca kitab suci di bulan Ramadhan.
Bagaimana Mengoptimalkan Ibadah di Hari Keempat Belas Ramadhan?
Bulan Ramadhan sering kali terasa berlalu begitu cepat. Kini, sudah memasuki hari keempat belas, yang berarti separuh perjalanan puasa telah kita lewati. Momen ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri. Apakah kita sudah memaksimalkan ibadah di bulan suci ini?
Salah satu cara meningkatkan kualitas ibadah adalah dengan mengalokasikan waktu khusus untuk membaca Al-Qur’an. Tidak perlu terburu-buru untuk mengkhatamkan, tetapi yang lebih penting adalah memahami dan merenungkan maknanya. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
- Membaca Al-Qur’an setelah shalat fardhu, walaupun hanya beberapa ayat setiap kali.
- Merenungkan makna ayat-ayat yang dibaca dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.
- Mengikuti kajian tafsir atau membaca buku yang membahas makna Al-Qur’an untuk memperdalam pemahaman.
- Berdoa agar Allah membuka hati dan memberikan kemudahan dalam memahami firman-Nya.
Puasa yang dijalani dengan penuh keimanan dan kesadaran akan semakin sempurna jika disertai dengan interaksi yang lebih intens dengan Al-Qur’an.
Balasan Bagi Orang yang Berpuasa Ramadhan dan Membaca Al-Qur’an
Dalam Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah, dijelaskan bahwa seseorang yang menggabungkan antara puasa dan membaca kitab suci akan mendapatkan pahala yang sangat besar. Bahkan, di akhirat kelak, ia akan memperoleh kemuliaan yang luar biasa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberi syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata: ‘Wahai Rabb-ku, aku telah menahannya dari makan dan minum pada siang hari, maka izinkan aku memberi syafaat kepadanya.’ Al-Qur’an juga berkata: ‘Aku telah menahannya dari tidur pada malam hari, maka izinkan aku memberi syafaat kepadanya.’ Maka keduanya pun diberi izin untuk memberi syafaat.” (HR. Ahmad)
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan berpuasa yang disertai dengan membaca Al-Qur’an. Kedua amalan ini akan menjadi saksi di hadapan Allah dan memberikan pertolongan bagi orang yang melakukannya dengan ikhlas.
Hari keempat belas Ramadhan adalah momen yang tepat untuk semakin memperkuat ibadah. Puasa yang kita jalani bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui Al-Qur’an.
Dengan membaca dan merenungkan makna kitab suci, hati kita menjadi lebih bersih, jiwa lebih tenang, dan pahala berlipat ganda. Tidak hanya mendapatkan keberkahan di dunia, tetapi juga jaminan syafaat di akhirat.
Sudahkah kita mengisi hari-hari Ramadhan ini dengan interaksi yang lebih dekat dengan Al-Qur’an? Jika belum, masih ada kesempatan untuk memulai dan meraih keutamaan luar biasa dari ibadah yang satu ini.