Hikmah Puasa Ramadhan Hari Kelima Belas: Pahala Seperti Malaikat yang Selalu Bertasbih dan Berzikir

Hikmah Puasa Ramadhan Hari Kelima Belas

Ramadhan telah memasuki hari kelima belas. Separuh perjalanan penuh keberkahan ini sudah dilalui, namun semangat untuk terus beribadah tidak boleh pudar. Justru, di titik ini, seorang mukmin harus semakin giat dalam mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu keutamaan yang Allah janjikan bagi orang yang berpuasa di hari ke-15 adalah mendapatkan pahala seperti malaikat yang terus bertasbih dan berzikir.

Malaikat adalah makhluk Allah yang tidak pernah bermaksiat. Mereka selalu taat, mengagungkan-Nya siang dan malam tanpa lelah. Maka, bagaimana mungkin seorang manusia yang penuh kekurangan bisa meraih keutamaan seperti mereka? Inilah salah satu keistimewaan puasa Ramadhan yang menjadi rahmat bagi umat Islam.

Hikmah Puasa Ramadhan Hari Kelima Belas dalam Kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah

Dalam Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah, karya Syekh Muhammad bin Ali Al-Qumi, disebutkan bahwa barang siapa yang berpuasa pada hari ke-15 Ramadhan, maka Allah akan memberinya pahala setara dengan malaikat yang selalu bertasbih dan berzikir. Ini adalah janji besar yang menunjukkan betapa tingginya kedudukan orang yang berpuasa dengan penuh keikhlasan.

Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya. Itulah balasan bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS. Al-Bayyinah: 7-8)

Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang yang beriman dan melakukan kebaikan akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah. Puasa Ramadhan adalah salah satu amal kebajikan terbesar yang mampu mengangkat derajat manusia mendekati kemuliaan malaikat.

Mengapa Pahala Ini Diberikan kepada Orang Berpuasa Ramadhan?

Sebagian orang mungkin bertanya, mengapa Allah memberikan pahala sebesar itu bagi orang yang berpuasa? Jawabannya terletak pada hakikat puasa itu sendiri.

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus. Ia adalah latihan spiritual yang membentuk jiwa agar lebih bersih dan lebih dekat dengan Allah. Dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seorang Muslim diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsunya. Inilah yang menjadikannya mirip dengan malaikat yang tidak memiliki nafsu dan selalu tunduk kepada perintah Allah.

Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman:

“Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena Aku.” (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa puasa memiliki nilai yang sangat istimewa di sisi Allah. Ketika seseorang menahan diri dari hal-hal yang diperbolehkan pada waktu-waktu lain demi menaati perintah Allah, maka ia mendapatkan balasan yang luar biasa.

Belajar dari Ketekunan Malaikat dalam Bertasbih

Malaikat dikenal sebagai makhluk yang tidak pernah berhenti memuji Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan:

“Mereka (para malaikat) bertasbih malam dan siang tanpa henti.” (QS. Al-Anbiya: 20)

Orang yang berpuasa dengan ikhlas juga mendapatkan keutamaan seperti ini. Sebab, setiap detik yang ia lalui dalam keadaan puasa dinilai sebagai ibadah. Bahkan, tidurnya orang yang berpuasa pun dicatat sebagai pahala. Inilah mengapa para ulama sering mengingatkan bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan emas untuk memperbanyak zikir dan tasbih.

Salah satu zikir yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan adalah:

“Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhim.”

Zikir ini ringan di lisan, tetapi memiliki pahala besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Dua kalimat yang ringan di lisan, tetapi berat di timbangan, serta dicintai oleh Allah Yang Maha Pengasih: Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhim.” (HR. Bukhari & Muslim)

Dengan memperbanyak zikir, seorang Muslim tidak hanya meniru kebiasaan malaikat, tetapi juga membersihkan hatinya dari dosa dan menguatkan ikatan spiritualnya dengan Allah.

Bagaimana Memanfaatkan Keutamaan Hari Ke-15?

Hari ke-15 Ramadhan adalah momen istimewa yang tidak boleh dilewatkan. Ada beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan keutamaan sebagaimana yang dijanjikan dalam kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah:

  1. Menjaga Keikhlasan dalam Berpuasa
    Puasa harus dilakukan dengan niat yang tulus karena Allah. Jangan sampai tujuan berpuasa hanya sebatas rutinitas atau sekadar menurunkan berat badan. Keikhlasan adalah kunci utama mendapatkan pahala seperti malaikat.
  2. Memperbanyak Zikir dan Tasbih
    Salah satu cara agar lebih mendekati amalan malaikat adalah dengan memperbanyak tasbih dan zikir sepanjang hari. Jangan biarkan lisan kosong dari menyebut nama Allah, terutama saat berbuka puasa.
  3. Membaca dan Merenungi Al-Qur’an
    Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Maka, memperbanyak membaca dan merenungkan maknanya akan membuat hati semakin bersih dan dekat dengan Allah.
  4. Membantu Sesama dan Berbuat Kebaikan
    Malaikat juga dikenal sebagai makhluk yang selalu mengantarkan rahmat Allah kepada manusia. Maka, cara lain untuk meraih pahala seperti mereka adalah dengan berbagi kebahagiaan kepada orang lain, seperti memberi makan orang yang berpuasa atau membantu fakir miskin.

Hari ke-15 Ramadhan bukan sekadar pertanda bahwa bulan suci ini telah mencapai setengah perjalanan, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kesempatan meraih keberkahan masih terbuka lebar. Dengan berpuasa dan memperbanyak zikir, seorang Muslim dapat memperoleh pahala seperti malaikat yang selalu bertasbih kepada Allah.

Keutamaan ini bukan sekadar janji kosong, melainkan balasan yang telah disebutkan dalam kitab-kitab para ulama dan diperkuat dengan dalil dari Al-Qur’an serta hadis. Maka, sudah sepatutnya kita menjadikan hari ini sebagai momentum untuk semakin meningkatkan kualitas ibadah.

Bukankah setiap Muslim ingin mendapatkan kedudukan tinggi di sisi Allah? Jika malaikat saja yang tanpa dosa terus bertasbih kepada-Nya, maka sudah sepatutnya manusia yang penuh kekhilafan juga memperbanyak dzikir agar mendapatkan ridha-Nya.

Demikian artikel Hikmah Puasa Ramadhan Hari Kelima Belas. Semoga bermanfaat.

Join Telegram Channel

Dapatkan informasi terkini, tips bermanfaat, dan konten eksklusif!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post