Dalam beberapa tahun terakhir, marak munculnya aplikasi investasi berbasis skema ponzi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat. Salah satu yang terbaru adalah Riset Car, sebuah platform yang mengklaim sebagai layanan investasi berbasis penyewaan kendaraan otonom. Dengan tawaran profit harian hingga 5% dan sistem kontrak investasi, banyak orang mulai mempertanyakan apakah Riset Car benar-benar aman dan dapat bertahan lama, atau hanya skema ponzi lain yang akan lenyap setelah beberapa bulan.
Jika melihat pola dari aplikasi serupa yang muncul sebelumnya, banyak dari mereka akhirnya kolaps setelah menjalankan operasionalnya selama beberapa bulan. Lalu, bagaimana dengan Riset Car? Mari kita kupas lebih dalam mengenai platform ini.
Profil Riset Car dan Informasi Domain
Riset Car beroperasi melalui situs m.risetcar.com, yang baru didaftarkan pada 25 November 2024. Domain ini masih sangat muda, baru berusia sekitar 82 hari, dan terdaftar melalui registrar Gname.com Pte. Ltd.. Situs ini menggunakan layanan hosting dari Alibaba Cloud, dengan lokasi server di Guangdong, China.
Menariknya, situs ini memiliki status “Registered and No Website”, yang berarti meskipun domain sudah aktif, masih ada kemungkinan situs ini belum sepenuhnya dikembangkan atau bisa saja dihapus kapan saja. Selain itu, servernya menggunakan name server A.SHARE-DNS.COM dan B.SHARE-DNS.NET, yang juga digunakan oleh ribuan domain lain.
Pendaftaran dan Keamanan Akun Riset Car
Dari sisi registrasi akun, Riset Car memiliki sistem yang sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan kurang aman. Proses pendaftaran hanya memerlukan nomor HP, tanpa adanya verifikasi lebih lanjut melalui WhatsApp atau SMS. Selain itu, login ke akun juga tidak menggunakan autentikasi dua langkah (2FA), yang meningkatkan risiko keamanan bagi penggunanya.
Platform investasi yang sah biasanya memiliki sistem keamanan ketat, seperti verifikasi email atau nomor telepon serta penggunaan 2FA untuk memastikan akun tidak mudah dibobol. Fakta bahwa Riset Car mengabaikan aspek ini menjadi salah satu tanda bahwa platform ini tidak memiliki standar keamanan yang tinggi.
Model Bisnis Riset Car
Riset Car mengklaim bahwa platform ini adalah bagian dari PT Riset Teknologi Internet, sebuah perusahaan yang disebut-sebut berdiri di Jakarta pada 2023, tetapi memiliki kantor pusat di Boston, Massachusetts, AS. Mereka mengklaim ingin mengembangkan kendaraan otonom dan berencana meluncurkan layanan taksi serta bus tanpa pengemudi di Indonesia pada 2026.
Untuk mendukung proyek ini, mereka mengajak masyarakat untuk berinvestasi melalui sistem crowdfunding, di mana investor bisa membeli hak pendapatan dari kendaraan otonom yang dimiliki oleh perusahaan. Nantinya, keuntungan akan diperoleh dari penggunaan taksi tanpa pengemudi yang dioperasikan oleh Riset Car.
Namun, jika dilihat dari skema yang mereka tawarkan, banyak hal yang tidak masuk akal dan menimbulkan kecurigaan.
Skema Keuntungan dan Program Investasi
Riset Car menawarkan berbagai paket investasi dengan keuntungan yang dijanjikan sebagai berikut:
- Modal awal: Rp 150.000
- Durasi investasi: 45 hari
- Profit harian: 3,4% – 3,6%
- Pendapatan harian: Rp 5.100 – Rp 5.400
- Total keuntungan setelah 45 hari: Rp 229.500 – Rp 243.000
- Tingkat pengembalian investasi: 153% – 162%
Selain itu, ada biaya tambahan yang harus diperhitungkan, seperti fee withdrawal sebesar 6% + Rp 6.500, yang berarti setiap kali menarik dana, pengguna akan terkena potongan yang cukup besar.
Secara sekilas, angka ini memang terlihat menguntungkan, tetapi dalam dunia investasi nyata, tidak ada bisnis yang mampu menjamin return harian tetap dalam waktu singkat tanpa risiko besar. Bahkan perusahaan keuangan terbesar sekalipun tidak mampu memberikan jaminan keuntungan sebesar ini tanpa adanya risiko kehilangan modal.
Sistem Referral: Tanda Skema Ponzi?
Seperti skema ponzi lainnya, Riset Car juga memiliki sistem referral yang cukup agresif. Mereka menawarkan bonus sponsor hingga 3 level, dengan skema berikut:
- Level 1: 10%
- Level 2: 3%
- Level 3: 1%
Sistem ini mendorong pengguna untuk mengajak orang lain agar bergabung, karena semakin banyak anggota baru yang direkrut, semakin besar komisi yang didapatkan. Pola ini mirip dengan multi-level marketing (MLM) yang sering digunakan dalam investasi bodong, di mana keuntungan diperoleh dari dana member baru, bukan dari bisnis yang nyata.
Legalitas Riset Car
Salah satu faktor terpenting dalam menilai keamanan sebuah platform investasi adalah legalitasnya. Riset Car belum memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang seharusnya menjadi parameter utama bagi perusahaan investasi yang sah.
Selain itu, klaim mereka tentang memiliki kantor pusat di Boston juga patut dipertanyakan, mengingat tidak ada bukti yang mendukung keberadaan perusahaan ini di Amerika Serikat. Banyak aplikasi ponzi sebelumnya juga menggunakan strategi serupa, mencantumkan alamat luar negeri untuk meningkatkan kredibilitas, padahal perusahaan tersebut sebenarnya tidak ada.
Mereka juga hanya memiliki Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM serta NPWP, yang bukan merupakan izin operasional untuk menjalankan investasi. Dengan kata lain, secara hukum, Riset Car tidak memiliki dasar yang kuat sebagai platform investasi yang legal di Indonesia.
Prediksi Keberlanjutan Riset Car
Jika melihat pola dari aplikasi investasi ponzi sebelumnya, mayoritas dari mereka bertahan antara 3 bulan hingga maksimal 12 bulan sebelum akhirnya tutup dan membawa kabur dana pengguna.
Keuntungan harian sebesar 3% yang ditawarkan oleh Riset Car memang lebih kecil dibandingkan aplikasi ponzi lain yang bisa mencapai 10% – 40% per hari. Dengan profit yang tidak terlalu tinggi, kemungkinan besar platform ini bisa bertahan sedikit lebih lama karena mereka dapat menahan dana investor lebih lama sebelum akhirnya mengalami gagal bayar.
Namun, tetap saja, keberlanjutan aplikasi ini sangat bergantung pada aliran dana dari member baru. Begitu jumlah pengguna baru menurun atau semakin banyak orang yang menarik keuntungan mereka, risiko platform ini kolaps semakin besar.
Apakah Riset Car Aman?
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ada banyak indikator yang menunjukkan bahwa Riset Car memiliki karakteristik skema ponzi. Mulai dari usia domain yang sangat muda, model bisnis yang tidak transparan, profit harian yang tidak realistis, hingga sistem referral yang menyerupai skema piramida.
Legalitasnya juga patut dipertanyakan karena tidak memiliki izin resmi dari OJK, sementara klaim tentang kantor pusat di Boston tidak dapat diverifikasi. Jika sejarah bisa menjadi pelajaran, aplikasi seperti ini biasanya hanya bertahan beberapa bulan sebelum akhirnya hilang tanpa jejak.
Bagi siapa pun yang mempertimbangkan untuk berinvestasi di Riset Car, ada baiknya berpikir ulang dan mencari alternatif investasi yang lebih aman serta memiliki regulasi yang jelas. Jika sesuatu terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar itu memang tidak nyata.